Merawat mobil tentunya menjadi kewajiban bagi setiap pemiliknya jika ingin kendaraannya awet dan performanya selalu terjaga. Terdapat dua jenis perawatan berbeda yang tidak boleh dilewatkan oleh para pemilik mobil, yakni service dan tune up. Mungkin banyak yang sudah tidak asing dengan istilah service, tetapi tidak halnya dengan tune up. Padahal, sama halnya dengan service, tune up juga merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua pemilik kendaraan. Lalu apa sih tune up untuk mobil itu?
Meski tergolong sama-sama jenis perawatan mobil, namun dalam pengerjaannya service dan tune up sangatlah berbeda satu sama lain. Service dilakukan teknisi lebih pada pengecekan bagian yang lebih cepat aus atau kotor seperti filter udara atau sistem injeksi, sedangkan tune up mobil dilakukan pengecekan lebih jauh ke komponen penting seperti sistem katup. Selain itu, keduanya juga memiliki perbedaan dalam jangka waktu perawatan, service dilakukan secara berkala dalam waktu yang tidak tergolong lama sesuai buku panduan kendaraan, sementara tune up biasanya dilakukan satu tahun sekali dilihat berdasarkan jarak km mobil.
Tune up sendiri berasal dari kata tune dan up yang berarti mengatur kembali atau mengembalikan performa. Secara umum, tune up adalah melakukan penyetelan ulang dan membersihkan semua komponen dan sistem yang ada di mesin mobil agar kembali seperti semua, bahkan mengalami peningkatan performa. Jika pada saat tune up dan dilakukan pengecekan ada yang tidak sesuai, maka dapat dicek dan diganti. Hal ini bertujuan agar dapat memeriksa kondisi mesin supaya tetap prima dan tidak mengalami masalah seperti bagian air aki hingga karburator kotor.
Tujuan utama dilakukan tune up adalah agar performa mobil tetap terjaga dan maksimal. Dapat dibilang, tune up merupakan perawatan pada seluruh kondisi mesin bagian dalam kendaraan termasuk juga kondisi sistem pembakaran. Berikut adalah komponen-komponen yang akan mengalami pengecekan ketika melakukan tune up:
-
Aki/Accu Mobil
Komponen pertama yang akan diperiksa oleh teknisi adalah aki mobil. Hal ini dilakukan sebab teknisi perlu mengetahui apakah komponen listrik dalam mobil masih bisa berfungsi dengan baik atau perlu dicharge. Pertama, periksa terminal dan klem pengikatnya, apabila kotor dan longgar maka akan menyebabkan suplai arus kurang, sehingga harus dibersihkan dengan cara mengamplas dan mengeraskan klem pengikatnya. Periksa juga jumlah air accu, jika kurang tambahkan air. Jangan lupa juga untuk memeriksa berat jenis air accu dengan menggunakan alat hidrometer. Sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 -1,28, jika kurang dari ketentuan tersebut maka akan berakibat mobil saat distarter kurang kuat sehingga baterai harus disetrum (charger). Tentunya, tanpa ada aki yang bekerja dengan baik maka mobil pun akan sulit dinyalakan.
-
Filter/Saringan Udara dan Bensin
Agar sistem pembakaran mesin dapat berjalan dengan baik, filter atau saringan udara harus diperiksa fungsinya secara berkala. Apabila saringan udara kotor maka dapat menghambat aliran udara yang masuk ke karburator sehingga putaran mesin tidak stabil. Oleh sebab itu, saringan udara perlu dibersihkan dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Namun, jika saringan udara sudah terlalu kotor dan rusak maka perlu segera diganti.
Selain saringan udara, saat tune up mobil bensin pun perlu diperiksa saringan bensinnya. Saringan bensin yang kotor dapat menyebabkan suplai bensin terlambat sehingga kerja mesin pun akan tersendat. Maka dari itu saringan bensin perlu dibersihkan dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah luar (out) ke arah masuk (in). Dengan melakukan tune up, maka kedua filter tersebut akan dibersihkan sehingga dapat membantu sistem pembakaran dan tenaga yang dihasilkan pun akan lebih baik.
-
Air Pendingin dan Tutup Radiator
Pada jenis tune up mobil injeksi, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa atau mengganti air pendingin dan radiator. Caranya, periksa air pendingin pada tangki reservoir dan radiator kemudian tambahkan air jika kurang. Namun, apabila air sangat keruh atau kotor sebaiknya air dikuras dan diganti. Kemudian, lihat tutup radiator dan periksa karet atau katup pada tutup radiator dan kekuatan pegasnya atau kerjanya. Jika karet sudah keras dan retak-retak lalu pegasnya terlalu keras atau terlalu lemah maka sebaiknya tutup radiator diganti.
-
Tali Kipas
Memeriksa atau mengganti tali kipas dari kemungkinan aus dan retak merupakan salah satu proses dari tune up. Tali kipas yang aus dan retak dapat menyebabkan tali kipas putus serta mesin panas atau naik temperaturnya. Periksalah kekerasan tali kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang maka harus diatur kembali. Cara memeriksa kekerasan tali kipas adalah dengan menekannya secara kuat (10 kg) dan kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
-
Oli Mesin
Periksalah oli mesin dengan cara mencabut stick-nya. Bila oli sudah hitam dan encer berarti oli harus diganti. Umumnya, ganti oli dilakukan setiap 3.000 km atau untuk jenis oli tertentu mencapai 5.000 km. Namun, jika oli sering kurang atau habis maka harus segera dilakukan perbaikan pada sistem pelumasan oli agar proses tune up mesin mobil dapat berjalan lancar.
-
Busi/Kabel Busi
Meski bagian celah busi sudah disetel dari pabrik, tetapi karena intensitas penggunaan, interaksi busi dan tekanan kompresi dapat terjadi. Oleh sebab itulah, celah busi perlu diperiksa karena dapat berubah. Periksa juga busi dari kemungkinan kotor, sebab celah busi yang terlalu renggang atau terlalu sempit serta kondisi busi yang setengah mati dapat menyebabkan api busi kecil dan pembakaran tidak sempurna. Hal tersebut dapat menyebabkan mesin sulit hidup atau dapat hidup tapi tidak bekerja dengan normal.
Busi yang berada dalam kondisi setengah mati harus diganti, sedangkan yang kotor perlu dibersihkan dengan menggunakan amplas halus, kemudian atur celah busi dengan menggunakan feeler gauge. Celah busi yang baik berada di kisaran 0,7 mm – 0,8 mm. Busi yang baik akan memercikkan api besar kebiru-biruan dan arahnya tegak lurus. Sebaliknya, busi yang jelek maka akan memercikkan api kecil, berwarna merah, dan loncatan apinya ke berbagai arah.
Kemudian ukur kabel busi dengan menggunakan AVO meter. Apabila kabel busi sudah keras atau retak-retak dan ketahanannya tidak sesuai dengan ketentuan (25 kilo ohm/meter), maka dapat menyebabkan kebocoran arus dan tarikan mesin kurang, sehingga kabel busi harus diganti.
-
Tutup dan Rotor Distributor
Periksalah terminal pada tutup dan rotor distributor. Kotornya komponen tersebut dapat menyebabkan aliran arus atau tegangan listrik tidak maksimum sehingga mesin tidak stabil. Bersihkan tutup dan rotor distributor dengan menggunakan amplas halus.
-
Platina
Platina adalah salah satu komponen yang ada di dalam sistem pengapian. Biasanya komponen ini ada pada mobil lawas. Dalam proses tune up, platina perlu diperiksa apakah berada dalam kondisi kotor, tipis (habis), rusak, dan celahnya terlalu besar atau terlalu sempit. Apabila platina berada dalam kondisi tersebut maka akan menyebabkan aliran arus dan tegangan pengapian tidak atau tidak maksimum sehingga menghasilkan percikan api busi yang kecil. Akibatnya, mesin akan sulit hidup atau hidup tetapi tidak berjalan dengan normal.
Jika platina masih tebal, amplas platina dengan menggunakan amplas halus sampai bersih dan rata. Kemudian atur celah platina sekitar 0,45 mm diukur menggunakan feeler gauge. Namun, apabila platina tipis atau habis maka perlu diganti sekaligus dengan kondensornya kemudian atur kembali celah platina (0,45 mm) pada posisi terbaiknya.
-
Katup Mobil
Pengecekan celah pada katup dibutuhkan untuk mengetahui apakah posisinya masih benar atau tidak, terlalu renggang atau sempit. Jika terjadi perubahan posisi maka akan menimbulkan suara berisik dan kebocoran pada kompresor. Apabila celah katup terlalu renggang mesin maka mesin panas dan tenaga yang dihasilkan kurang. Sebaliknya, apabila celah terlalu sempit maka bahan bakar (bensin) boros dan dapat mengeluarkan asap hitam. Oleh sebab itu, celah katup pada mobil harus berada di posisi yang benar. Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup yang berbeda-beda. Umumnya, ukuran yang sesuai dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil.
-
Putaran Idle (langsam)
Pasang tachometer pada mesin yang sudah hidup dan baca hasil ukurannya. Atur idle adjusting screw untuk mengatur campuran bensin dengan udara hingga putaran tertinggi, kemudian atur sekrup pengatur katup gas/katup throttle sampai pada putaran yang halus/baik. Jumlah putaran dapat disesuaikan dengan standarnya, misalkan untuk mesin 4 silinder di putaran 700 sampai 750 rpm (AC dimatikan), dan 1.000 rpm (AC dihidupkan). Anda juga dapat mengatur putaran sesuai dengan buku petunjuknya.
Ketika melakukan tune up mobil, terdapat beberapa jenis fluida atau cairan pada mesin yang wajib diganti seperti oli transmisi, minyak rem, oli power steering, oli garden, dan oli mesin. Apabila mobil sudah mencapai batas km servis di atas 120.000 km, maka ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan tune up. Namun, tune up juga harus segera dilakukan ketika mobil sudah tidak nyaman lagi dikendarai. Contohnya, jika muncul bunyi dari kolong mobil atau mobil sudah tidak bisa dikendarai dengan mulus.
Dengan melakukan tune up pada mobil Anda secara rutin, maka Anda dapat mencegah kerusakan pada mobil Anda, terutama kerusakan komponen mobil yang berakibat mogoknya mobil saat melakukan perjalanan jauh. Jadi, jangan lupa untuk melakukan tune up pada mobil Anda secara rutin ya! Ingin melakukan tune up untuk mobil Honda kesayangan Anda? Yuk datang ke Honda Arta Cikupa sebagai dealer showroom dan bengkel resmi Honda di Indonesia yang sudah terpercaya dalam melindungi mobil Anda. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk Honda dan berbagai layanan terbaik dari kami lainnya:
Honda Arta Cikupa
Jl. Raya Serang Km 14.5
Desa Dukuh, Cikupa
Kabupaten Tangerang
Telp (021) 22028899
Booking 0813-9850-6874 (WA Only)
Emergency 0811-8899-052
www.honda-arta.com
Sumber: